Fakultas Teknik Syiah Kuala
STUDI PENENTUAN
KADAR ASPAL OPTIMUM PADA BETON ASPAL
BERGRADASI
TERBUKA
Suatu Tugas
Akhir
Untuk Memenuhi
Sebahagian dari Syarat-syarat
Yang Diperlukan
Untuk Memperoleh
Ahli Madya Teknik
Disusun Oleh
MUSTAFA KAMAL
NIM : 0804001010014
Bidang : Transportasi
Prodi :
Teknik Sipil
Pembimbing I : Fitrika Mita S, ST. MT
NIP : 196812211998022001
Pembimbing II : Ir Nurlely, M.Sc
NIP : 195012251983032001
FAKULTAS TEKNIK
POGRAM DIII TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM –
BANDA ACEH
2012
ABSTRAK
Kita ketahui bahwa beton aspal bergradasi terbuka memiliki sifat kadar
rongga yang besar. Hal ini disebabkan karena gradasi terbuka kebanyakan agregat
dengan ukuran-ukuran yang hampir sama atau sejenis dan mengandung agregat halus
yang jumlah yang lebih sedikit sehingga tidak dapat mengisi rongga antar
agregat. Dalam penelitian ini penentuan kadar aspal optimum beton aspal
bergradasi terbuka dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu, metode
Marshall dan metode Australia. Tujuan dari penelitin ini adalah untuk
mengetahui nilai kadar aspal optimum metode Marshall dan metode Australia.
Agregat yang digunakan dalam penelitian ini berupa agregat alam Krueng Batee
Iliek, sedangkan aspal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu aspal penetrsi
60/70. Material yang digunakan berupa agregat alam dan aspal yang digunakan
terlebih dahulu diperiksa sifat-sifat fisisnya. Variasi kadar aspal yang
digunakan diperoleh berdasarkan persamaan Japan
Road Association yaitu : 3,0%, 3,5%, 4,0%, 4,5% dan 5,0%. Untuk mendapatkan
nilai kadar aspal optimum berdasarkan metode Marshall dievaluasi melalui nilai
pengujian parameter Marshall berupa stabilitas, flow, berat isi (density),
rongga dalam campuran (VIM), rongga antar butir agregat (VMA), rongga terisi
aspal/bitumen (VFB) dan Marshall Quontient (MQ). Sedangkan untuk mendapatkan nilai
kadar aspal optimum berdasarkan metode Australia dievaluasi pada tiga parameter
yaitu, nilai rongga dalam campuran (VIM) cantabro
loss dan asphalt flow down. Untuk
masing-masing pengujian tersebut dibuat 15 benda uji untuk pengujian metode Marshall
dan 30 benda uji untuk pengujian metode Australia yaitu pengujian cantabro loss dan asphalt flow down sehingga jumlah keseluruhan benda uji sebanyak 45
benda uji. Dari hasil evaluasi nilai pada pengujian Marshall maka diketahui
nilai kadar aspal optimum metode Marshall tidak dapat dihitung. Hal ini
disebabkan oleh tidak semua vriabel parameter Marshall memenuhi spesifikasi
beton aspal lalu lintas sedang. Nilai kadar spal optimum berdasarkan metode Australia
diperoleh sebesar 3,98%. Pada nilai tersebut diperoleh pula nilai stabilitas
sebesar 533 kg, flow 3,67, VIM
14,51%, VFB 36,52%, VMA 22,68%, MQ 1,43 kN/mm dan density 2,17 gr/cm³, serta nilai cantabro loss sebesar 18% dan nilai asphalt flow down sebesar 0,14%. Dengan demikin nilai ini belum
memenuhi syarat spesifikasi parameter Marshall campuran berspal lalu lintas
sedang, namun nilai-nilai tersebut memenuhi syarat untuk spesifikasi gradasi
terbuka dengan memasukkan pendekatan parameter Marshall.
No comments:
Post a Comment