Tuesday, 12 March 2013

TUGAS AKHIR TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik Syiah Kuala 

STUDI PENENTUAN KADAR ASPAL OPTIMUM PADA BETON ASPAL
BERGRADASI TERBUKA


Suatu Tugas Akhir


Untuk Memenuhi Sebahagian dari Syarat-syarat
Yang Diperlukan Untuk Memperoleh
Ahli Madya Teknik


Disusun Oleh
MUSTAFA KAMAL

NIM                :  0804001010014
Bidang            :  Transportasi
Prodi               :  Teknik Sipil

Pembimbing I      : Fitrika Mita S, ST. MT
NIP                      : 196812211998022001
Pembimbing II    : Ir Nurlely, M.Sc
NIP                      : 195012251983032001


FAKULTAS TEKNIK POGRAM DIII TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2012


ABSTRAK
               
Kita ketahui bahwa beton  aspal bergradasi terbuka memiliki sifat kadar rongga yang besar. Hal ini disebabkan karena gradasi terbuka kebanyakan agregat dengan ukuran-ukuran yang hampir sama atau sejenis dan mengandung agregat halus yang jumlah yang lebih sedikit sehingga tidak dapat mengisi rongga antar agregat. Dalam penelitian ini penentuan kadar aspal optimum beton aspal bergradasi terbuka dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu, metode Marshall dan metode Australia. Tujuan dari penelitin ini adalah untuk mengetahui nilai kadar aspal optimum metode Marshall dan metode Australia. Agregat yang digunakan dalam penelitian ini berupa agregat alam Krueng Batee Iliek, sedangkan aspal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu aspal penetrsi 60/70. Material yang digunakan berupa agregat alam dan aspal yang digunakan terlebih dahulu diperiksa sifat-sifat fisisnya. Variasi kadar aspal yang digunakan diperoleh berdasarkan persamaan Japan Road Association yaitu : 3,0%, 3,5%, 4,0%, 4,5% dan 5,0%. Untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum berdasarkan metode Marshall dievaluasi melalui nilai pengujian parameter Marshall berupa stabilitas, flow, berat isi (density), rongga dalam campuran (VIM), rongga antar butir agregat (VMA), rongga terisi aspal/bitumen (VFB) dan Marshall Quontient (MQ). Sedangkan untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum berdasarkan metode Australia dievaluasi pada tiga parameter yaitu, nilai rongga dalam campuran (VIM) cantabro loss dan asphalt flow down. Untuk masing-masing pengujian tersebut dibuat 15 benda uji untuk pengujian metode Marshall dan 30 benda uji untuk pengujian metode Australia yaitu pengujian cantabro loss dan asphalt flow down sehingga jumlah keseluruhan benda uji sebanyak 45 benda uji. Dari hasil evaluasi nilai pada pengujian Marshall maka diketahui nilai kadar aspal optimum metode Marshall tidak dapat dihitung. Hal ini disebabkan oleh tidak semua vriabel parameter Marshall memenuhi spesifikasi beton aspal lalu lintas sedang. Nilai kadar spal optimum berdasarkan metode Australia diperoleh sebesar 3,98%. Pada nilai tersebut diperoleh pula nilai stabilitas sebesar 533 kg, flow 3,67, VIM 14,51%, VFB 36,52%, VMA 22,68%, MQ 1,43 kN/mm dan density 2,17 gr/cm³, serta nilai cantabro loss sebesar 18% dan nilai asphalt flow down sebesar 0,14%. Dengan demikin nilai ini belum memenuhi syarat spesifikasi parameter Marshall campuran berspal lalu lintas sedang, namun nilai-nilai tersebut memenuhi syarat untuk spesifikasi gradasi terbuka dengan memasukkan pendekatan parameter Marshall.

No comments:

Post a Comment